Pertanyaan Sepele Yang Menentukan Saat Interview Dengan HRD
/
2 Comments
Selain harus memahami metode dan teknik interview. Kami
selaku praktisi HRD juga dituntut memiliki kemampuan menggunakan teknik
interview secara lebih mendalam untuk mendapatkan data kepribadian calon
karyawan. Seorang HRD yang memiliki jam terbang tinggi, mampu mendapatkan semua
data kepribadian individu tanpa membuat ia merasa sedang di tes.
Simak wawancara singkat antara HRD dan calon karyawannya
dibawah.
A : HRD
B : Calon Karyawan
A : Kapan rencana menikah?
B : Belum tahu. Belum ada rencana menikah.
A : Baik, hasilnya akan kami kabari paling lama 2 minggu
dari sekarang (gagal).
Pernahkah anda mendapatkan pertanyaan interview seperti di atas? Interview yang
sangat aneh, bukan? Ya, namun kenyataannya seperti itu di dalam dunia HRD. Kami
tidak mau membuang waktu kami sia-sia untuk orang yang tidak sesuai dengan
kriteria yang diinginkan.
Namun apa hubungannya dengan dialog di atas? Bagi orang
awam, interview di atas sangat tidak masuk akal dan tidak adil. Mengapa tidak
adil? Karena mereka beranggapan bahwa HRD tersebut tidak pernah bertanya
tentang skills mereka. HRD hanya bertanya kapan menikah, kemudian dianggap
gagal. Sungguh sangat tidak adil memang , atau sangat jahat HRD itu!
Baiklah, Saya akan membuka rahasianya sedikit demi sedikit.
Apa maksudnya pertanyaan dari kapan rencana menikah? Anda
pasti telah sangat paham bahwa setiap orang di dunia ini pasti akan menikah
(kecuali ada hal lain yang membuat ia tidak akan menikah). Sehingga menikah
merupakan sebuah tujuan yang pasti. Untuk mencapai tujuan itu seseorang harus
memiliki rencana atau strategi.
Namun apa hubungannya dengan pekerjaan? Setiap pekerjaan
pasti memiliki tujuan atau goal yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan itu
diperlukan sebuah rencana atau strategi.
Setiap perusahaan pasti akan mencari orang yang memiliki
motivasi yang tinggi dan skill yang sangat baik. Logikanya, ketika seseorang
memiliki motivasi kerja yang tinggi seharusnya ia telah mengetahui tentang
pekerjaan apa yang ia lamar, mengapa ia harus bekerja di perusahaan itu, apa
yang yang harus ia persiapkan, apa target 5 tahun kedepan di perusahaan itu,
dll. Seseorang yang motivasinya tinggi akan berusaha membuat dirinya serta
kemampuannya menjadi sempurna dan sesuai untuk perusahaan tersebut.
Suatu hal yang perlu anda ketahui bahwa HRD memiliki intuisi
yang tajam. Ia dapat dengan mudah mengetahui lawan bicaranya sedang berbohong
atau menyembunyikan sesuatu. Ketika seorang HRD telah menemukan indikator bahwa
calon karyawan tersebut sedang berbohong atau menyembunyikan sesuatu. Maka
tidak mungkin ia akan bertanya dengan pertanyaan yang biasa.
Mengapa begitu? Karena jika seorang HRD bertanya apa target
anda 5 tahu ke depan, otomatis jawabannya akan sangat manis. “Menjadi seorang
manager, atau menjadi General Manager di perusahaan itu”, jawaban interview itu
seolah-olah menunjukan ia memiliki visi dan misi yang jelas. Hal itu wajar karena
calon karyawan tersebut telah sadar bahwa ia sedang di tes sehingga harus
menjadi sempurna padahal sebenarnya tidak seperti itu.
Hasilnya akan berbeda jika HRD menggunakan teknik interview
yang simple namun lebih mendalam. Melakukan interview tanpa calon karyawan
tersebut merasa sedang di tes. Contohnya adalah dialog singkat di atas. Dengan
jawaban “Belum tahu. Belum ada rencana menikah” seorang HRD dapat menyimpulkan
bahwa individu tersebut tidak memilik visi dan misi ke depan.
Ia hanya melamar pekerjaan dengan tujuan jangka pendek yaitu
mencari uang. Sedangkan tujuan jangka panjangnya seperti memiliki keluarga,
memiliki rumah,dll belum terpikirkan olehnya. Tujuan jangka panjang merupakan
motivasi yang lebih kuat daripada sekedar tujuan jangka pendek.
Tapi keinginan menikah itu kan bisa muncul saat sudah
bekerja? Iya betul sekali, tapi kapan? Apakah muncul setelah 5 tahun bekerja?
Apakah setelah 5 tahun ia masih diperusahaan tersebut? Seorang HRD sangat
mengantisipasi menerima karyawan kurang loyal. Individu yang tujuan bekerja
hanya untuk jangka pendek akan mudah sekali pindah ke perusahaan lain karena
tawaran gaji yang lebih tinggi. Dengan memiliki tujuan jangka panjang maka
individu tersebut akan memperhitungkan segala sesuatunya termasuk karir,
sehingga ia akan lebih cenderung loyal.
Waspadai segala yang dibicarakan oleh HRD sekalipun menurut
anda itu hanya basa-basi. Tetap ingat bahwa anda sedang melakukan tes yang mempertaruhkan
masa depan. Bukan bercerita tentang impian anda.
“perkataan mengandung
sejuta makna jika dipahami dengan baik”
menarik nih gan informasi nya, terus ada lagi gak tips2nya soal ini, btw makasih atas share nya gan. wassalamu 'alaikum
ReplyDeleteThanks Enas nasrudin, tips-tips lain akan di update, pantengin terus aja blog ini. Thank you.
Delete